Mengapa Hinaan Tak Mampu Menjatuhkan Mereka?
Mengapa Hinaan Tak Mampu Menjatuhkan Mereka?
Oleh: Adi Ilham Ramadhan–SMAN 1 Ambarawa
Perkenalkan, dia adalah "Ari", seorang siswa yang baru saja memasuki bab baru dalam kehidupannya. Dalam bab baru kehidupannya, ia memilih untuk melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Menengah Atas. Dengan bermodalkan usahanya semasa Sekolah Menengah Pertama, ia berhasil diterima sebagai seorang murid baru di SMAN 1 Ambarawa.
Ari adalah seorang anak yang bisa dibilang pendiam. Masa pengenalan lingkungan sekolah kebanyakan ia habiskan dengan diam. Bukan suatu masalah besar, namun sifat pendiamnya inilah yang kemudian membawanya pada suatu cerita luar biasa.
Masa pengenalan lingkungan sekolah telah usai, pembagian kelaspun dilaksanakan, Ari tergabung ke dalam suatu kelas. Di kelas yang bahkan tak pernah ia pikirkan sebelumnya. Di sana ia merasa asing, sebab tak ada satupun orang yang ia kenali.
Di kelasnya, Ari kerap kali dibercandai oleh teman-temannya. Awalnya memang terlihat biasa saja, dengan celetukan ringan teman sekelasnya, ia pun menganggapinya dengan santai. Ari juga kerap kali membalas candaan teman sekelasnya itu.
Hari demi hari ia lewati dengan cukup tenang, sikap pendiamnya mulai membuat teman-temannya penasaran. Mereka menjadi lebih sering untuk membercandai Ari. Ari pun mulai merasa sedikit tidak nyaman.
Candaan-candaan yang sebelumnya hanya ia terima dari teman sekelasnya, kini mulai menyebar ke hampir semua kelas. Sebagian besar teman seangkatannya mungkin kenal dengan dia, atau hanya sekedar pernah mendengar namanya. Ketidaknyamanan Ari semakin hari semakin terlihat. Ia mulai melawan dengan menunjukkan sikap marahnya.
"Rasa yang paling tidak nyaman adalah rasa jengkel yang menumpuk, hingga menyebabkan emosi meluap," ungkap Ari.
Sebagian besar candaan yang Ari terima ialah candaan yang berasal dari kata-kata. Mungkin bagi sebagian besar orang itu hanya candaan biasa, namun respon orang terhadap suatu candaan pasti berbeda bukan? Begitu pula yang Ari rasakan. Ia merasa bahwa candaan yang dilontarkan orang-orang kepadanya ialah suatu hinaan.
Berbulan-bulan Ari merasa tidak nyaman, ia merasa perlu untuk berubah. Ari pun mulai menyadari ada yang salah dengan dirinya. Ia mulai merenungi tentang sikapnya selama ini. Ari pun akhirnya menyadari bahwa sikapnya selama ini memang kurang tepat.
Yang memang harus diubah bukanlah suatu hal yang berada di luar kendalinya, yaitu cara seseorang bersikap kepadanya. Melainkan suatu hal yang berada di dalam kendalinya, yaitu cara ia bersikap terhadap perilaku seseorang kepadanya. Ari pun perlahan mulai mengubah sikapnya.
Sikapnya yang dulu dikenal pemarah mulai memudar, sekarang ia menjadi lebih murah senyum dalam menghadapi candaan teman-temannya itu. Semakin hari perasaannya menjadi semakin baik. Kini Ari menjadi lebih tenang dalam menghadapi candaan dari teman-temannya.
"Tetap menghadapi dengan tenang dan sabar serta tetap berhubungan baik dengan mereka," ungkap Ari.
Hal ini tentunya membuahkan hasil yang positif. Melihat sikap rendah hati Ari, teman-temannya pun menjadi lebih menghormatinya. Perlahan mereka mulai mengurangi candaan-candaan yang selama ini mereka lontarkan kepada Ari, yang mungkin dapat dianggap berlebihan, atau bahkan keterlaluan. Mereka pun juga mulai menyukai Ari karena sikapnya yang mereka anggap positif.
Kini, Ari dikenal sebagai seorang siswa yang mudah bergaul. Selain karena sikap positifnya yang murah senyum, ia juga dikenal sebagai seorang siswa yang rendah hati. Kerendahan hatinya inilah yang menyebabkannya menjadi disukai oleh banyak orang.
Cerita Ari mungkin tidak terlalu penting bagi kita. Namun apabila kita memaknai kisah Ari, kita bisa mendapatkan banyak sekali pelajaran. Salah satunya yaitu cara ia berubah dalam bersikap. Tentang bagaimana ia bersikap dengan rendah hati terhadap apa yang bukan berada di dalam kendalinya. Dan tentang dampak positif yang ia rasakan setelah ia berubah ke arah yang lebih baik.
Tentang semua perubahan sikap yang Ari alami, mungkin sikap rendah hatilah yang paling berpengaruh padanya. Sikap rendah hati jugalah yang membawanya ke arah yang lebih positif. Jika ditelusuri lebih dalam, sikap rendah hati atau lembah manah ternyata merupakan sikap yang sudah melekat dalam pribadi masyarakat Jawa.
Dilansir dari Solobersimfoni, Sikap lembah manah adalah sikap seseorang yang tidak merasa lebih dari orang lain. Dalam kisah Ari, ia menerapkan sikap lembah manah ini. Ia menerapkannya dalam cara ia bersikap, ia menerapkan bahwa dirinya tidak lebih baik dari orang lain. Maka dari itu, ia terus memperbaiki caranya dalam bersikap kepada orang lain.
Kita dapat melihat bahwa ternyata sikap lembah manah memiliki dampak yang sangat positif. Manfaat yang dapat kita lihat ialah peningkatan diri, seiring dengan menerapkan sikap lembah manah, Ari semakin lama semakin menjadi pribadi yang baik. Selain peningkatan diri, manfaat yang dapat kita lihat ialah hubungan sosial yang harmonis, hubungan Ari dengan orang lain setelah ia berubah cenderung lebih baik, hal ini disebabkan karena ia cenderung menghindari konflik.
Selain sikap rendah hati atau lembah manah, salah satu sikap yang sangat berpengaruh dalam perubahan Ari ialah ia mulai membangun hubungan yang baik dengan teman-temannya. Dilansir dari Humanlight Journal of Psychology, diketahui bahwa faktor utama yang menjadi penyebab perilaku bullying seseorang yakni faktor teman sebaya sebesar 72%, selanjutnya diikuti oleh faktor media sosial sebesar 60%, dan faktor keluarga sebesar 19%. Dengan data ini, kita bisa melihat bahwa sebenarnya bullying berasal dari teman sebaya kita sendiri, jadi dengan membangun hubungan yang baik dengan mereka, maka kemungkinan bullying yang kita terima akan semakin rendah.
Dari kisah nyata yang Ari alami, kita dapat mengambil banyak sekali pelajaran berharga. Pelajaran berharga yang dapat kita ambil di antaranya ialah menerapkan sikap lembah manah dalam kehidupan sehari-hari, sikap lembah manah ini pula yang selanjutnya akan berdampak dalam hubungan sosial kita. Pribadi yang lembah manah cenderung akan menghindari konflik dan menyebabkan hubungan hubungan sosial kita dengan orang lain akan semakin baik.
Jadi, marilah kita terapkan sikap lembah manah dalam kehidupan sehari-hari. Perbaiki pribadi kita, dan perbaiki cara kita merespon sikap orang lain terhadap diri kita.
Komentar
Jadilah yang pertama berkomentar di sini