BERITA

Detail Berita

Generasi Emas dari Ambarawa: Menjaga Air, Menjaga Masa Depan

Jumat, 15 Agustus 2025 22:24 WIB
7 |   -

Jakarta, 15 Juli 2025 – Pagi itu, Ibu Kota  menyapa dengan wajah khasnya: padat, bising, dan penuh deru kendaraan.  Di tengah kemacetan yang mengular, semangat tiga siswa SMA Negeri 1 Ambarawa, yaitu Azzahra Putri Aqila (XII.3), Wesley Imanuel Charista Shaday (XII.9), dan Chelsea Dicha Rachmadany (XII.2) tidak pernah surut. Mereka melangkah ke ajang bergengsi Lomba Karya Ilmiah (LKI) Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Sumber Daya Air (SDA), dengan satu tekad: memberi yang terbaik untuk sekolah, daerah, dan negeri.

Perlombaan Karya Ilmiah tahun ini mengangkat tema “Lestarikan Air”.
Bagi tim SMA Negeri 1 Ambarawa, tema ini bukan sekadar slogan, melainkan panggilan jiwa. Mereka percaya bahwa menjaga air berarti menjaga kehidupan. Prestasi gemilang yang berhasil mereka raih tidak datang begitu saja. Kemenangan ini merupakan buah dari kerja keras dan doa  dari seluruh warga sekolah serta orang tua. Bapak Supriyanto, S.Pd., selaku Kepala Sekolah, menjadi motor penggerak semangat. Dukungan penuh, motivasi yang tak pernah surut, serta keyakinan beliau terhadap potensi para siswa menjadi bahan bakar yang mengantarkan mereka melaju hingga ke panggung prestasi tertinggi.

Tidak kalah penting, hadir sosok pembimbing yang menjadi inspirasi bagi tim karya ilmiah SMA Negeri 1 Ambarawa, beliau Ibu Ana Yustika, S.Pd., M.Si., guru kimia yang cantik, multitalenta, dan penuh dedikasi. Dengan bahasa yang menenangkan namun tegas, beliau mengarahkan, membimbing, dan memotivasi para siswa. Baginya, setiap tantangan adalah peluang untuk belajar, dan setiap kegagalan hanyalah batu loncatan menuju kesuksesan. Mereka menghabiskan berbulan-bulan untuk meneliti, berdiskusi hingga larut malam, dan membangun prototipe sehingga lahir sebuah karya yang berjudul “Rancang Bangun Sistem Eko-Efisiensi Sumber Daya Air Berbasis Arduino sebagai Grand Desain “Green-Tecnovation School” sebuah inovasi yang menggabungkan kecanggihan teknologi dengan rasa cinta terhadap lingkungan.

Perjalanan mereka menuju  babak final tentu tidak mudah,  dari 521 proposal yang masuk dari seluruh Indonesia, tim SMA N 1 Ambarawa berhasil lolos menjadi 10 besar. Seleksi daring yang ketat membawa mereka ke  posisi 5 besar dengan memperloleh nilai tertinggi diantara tim yang lain. Akhirnya tiket menuju final di Jakarta pun mereka genggam. Di panggung final yang megah, mereka bukan hanya mempresentasikan ide, tetapi juga menyampaikan harapan untuk masa depan air Indonesia.

Pada saat pengumuman juara, degup jantung mereka berpacu, dan ketika nama SMA Negeri 1 Ambarawa disebut sebagai Juara 2 Tingkat Nasional, sorak kebanggaan pecah. Mereka pulang membawa tropi dari kementerian dan uang pembinaan, namun lebih dari itu mereka membawa pulang sebuah pembuktian bahwa kerja keras, keyakinan, dan cinta terhadap bumi dapat membawa hasil yang gemilang.

Prestasi ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang. Semangat mereka adalah api yang tak boleh padam. Api yang menyalakan keyakinan bahwa setiap anak Indonesia, dari kota besar hingga pelosok desa, memiliki kesempatan yang sama untuk bersinar. Bagi Azzahra, Wesley, dan Chelsea, kemenangan ini adalah hadiah bagi sekolah, keluarga, dan tanah kelahiran mereka. Bagi kita semua, ini adalah pesan bahwa mimpi tidak mengenal jarak, kesempatan tidak mengenal batas, dan kesuksesan selalu menanti bagi mereka yang mau berjuang. Hari itu, di tengah riuh Ibu Kota, SMA Negeri 1 Ambarawa telah membuktikan: Dari sebuah kecamatan kecil, lahirlah ide besar yang menggema di panggung nasional.

Penulis : Ibu Ita Purnamasari - Guru Bahasa Indonesia SMAN 1 Ambarawa


Komentar

×
Berhasil membuat Komentar
×
Komentar anda masih dalam tahap moderator
1000
Karakter tersisa
Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar di sini