Ambarawa - SMAN 1 Ambarawa kini menjadi Sekolah Adipangastuti. Sekolah Adipangastuti ini menerapkan delapan pilar hasthalaku. Yaitu, gotong royong, guyub rukun, grapyak semanak, lembah manah, ewuh pekewuh, pangerten, andap asor dan tepo sliro.

Kepala SSMN 1 Ambarawa Supriyanto mengatakan sudah sejak Agustus sekolah tersebut menerapkan hasthalaku. Adanya program tersebut tentunya berpengaruh besar bagi siswa SMA disana. Ia juga mengatakan Sekolah Adipangastuti adalah bagian dari upaya memerangi sikap intoleransi, radikalisme, perundungan, kekerasan seksual dan terorisme.

"Kami menggunakan metode pangerten ini untuk menangani anak-anak yang terlambat. Pendekatan ini sangat membantu bapak ibu guru. Kemarin ada yang terlambat kami lakukan komunikasi dengan mendengarkan anak dan besoknya bisa tidak terlambat,"ceritanya.

Ia juga mengatakan perundungan saat ini juga menjadi pengawasan SMA 1 Ambarawa. Dengan mengimplementasikan perilaku Hasthalaku yang berpedoman pada kearifan lokal budaya jawa dalam kehidupan sehari-hari ia menyakini anak didiknya bisa jauh dari perundungan.

"Tentu delapan budaya Jawa ini bisa menjiwai perilaku peserta didik, sehingga mereka bisa mengantisipasi bullying, pelecehan seksual dan intoleransi dalam pergaulan keseharian,"pungkasnya.

Berita lengkap : Radar Semarang